Becoming High Achiever” di lingkungan kerja antara lain
adalah: Attitude, Competency, High Performance, Integrity, Enthusiasm,
Value, Extraordinary, Relationship
yang merupakan akronim dari ACHIEVER.
Attitude
Attitude adalah cara pandang, sikap,
kepribadian kita dalam menghadapi hidup. Orang-orang yang sukses dan berhasil
dalam hidupnya adalah mereka yang selalu didominasi positive attitude. Walaupun memiliki attitude yang positif tidak serta merta membuat perjalanan karir
Anda langsung menjadi sukses. Dibutuhkan waktu, proses dan kesabaran yang
ekstra di dalam diri Anda. Dan pada suatu saat nanti cara berpikir Anda yang
selalu melihat setiap hal secara positif akan membuat Anda lebih fokus terhadap
kesuksesan dibanding kegagalan. Attitude
yang positif paling dibutuhkan bukannya pada saat-saat di mana Anda berhasil
dan sukses namun dibutuhkan ketika Anda menghadapi tantangan dan kegagalan yang
terberat dalam hidup Anda.
“Attitude is your window to the world”
atau attitude adalah jendela Anda
terhadap dunia. Dalam kehidupan, kita harus betanggung jawab terhadap “jendela”
yang kita miliki. “Jendela” tersebut bisa bersih tetapi juga bisa berdebu,
kotor bahkan berlumpur. Anda sendiri yang bertanggung jawab terhadap “jendela”
Anda. “Jendela” yang kotor disebabkan karena pemiliknya selalu mendominasi
hidupnya dengan attitude yang negatif
sehingga tidak mampu melihat setiap persoalan dengan jernih.
Dalam hidup ini, Anda dapat memilih
untuk mendominasi hidup Anda dengan attitude
yang positif atau attitude yang
negatif. Itu adalah pilihan Anda. Contoh sederhana mengenai attitude negatif adalah seorang yang
tidak pernah bisa menghargai karya orang lain, selalu ada saja yang dicelanya.
Di kantor saya, ada orang yang memang kerjanya selalu mengkritik setiap hal.
Baik mengenai pekerjaannya, program yang dikerjakan orang lain maupun tentang
individunya. Di matanya tidak ada orang
yang beres. Seolah-olah dia adalah orang yang paling benar dan paling hebat. Ia
senang memelihara jendelanya dengan penuh kekotoran, sehingga hidupnya selalu
merasa tidak puas. Beda dengan seorang teman lain yang selalu memandang setiap
hal dengan kaca mata positif. Ia akan terus mensupport orang-orang disekitarnya
untuk terus maju berkarya. Ia selalu menghadirkan aura positif sehingga
orang-orang akan nyaman berada didekatnya atau berinteraksi dengannya. Sekarang pilihan di tangan Anda, sikap
seperti apa yang akan Anda pilih?
Competency
Arti kata competency ada beberapa versi, tapi
intinya adalah menunjukkan kemampuan atau kecakapan seseorang untuk dapat
memenuhi tuntutan kerja, sehingga menghasilkan output sesuai standar yang ditetapkan perusahaan. Dimensi kata competency terbagi dalam dua pendekatan yaitu pendekatan perilaku
dan pendekatan tugas. Pandangan mengenai kata competency dari sudut perdekatan perilaku mengacu pada pengertian
“orang dengan karakter seperti apa yang dapat menunjukkan hasil kerja yang
terbaik”. Pandangan ini lahir dari organisasi bisnis untuk kepentingan proses
penerimaan dan seleksi karyawan. Sedangkan pandangan pendekatan tugas mengacu
pada pengertian “elemen competency apa
saja yang harus dipenuhi seseorang agar dapat melakukan tugasnya dengan baik”.
Setiap
pekerjaan, apakah dilakukan sendiri ataupun bersama-sama membutuhkan competency sebagai aset utama yang harus
dimiliki setiap individu. Namun harus disadari bahwa competency yang harus dimiliki seseorang bukan hanya sekedar aspek
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga melibatkan aspek lainnya agar dapat
dilaksanakan seperti aspek lingkungan
kerja, peralatan kerja, pola dan sistem kerja, serta berbagai atribut-atribut
lainnya agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Seseorang
yang kompeten memang belum tentu dapat diterima dilingkungan kerjanya. Pernyataan
ini menunjukkan bahwa competency
seseorang menjadi tidak berarti jika tidak didukung lingkungan kerjanya.
Artinya dalam banyak kasus di tempat kerja, aspek-aspek di luar kemampuan atau competency seseorang justru memegang
peranan yang lebih besar dan menentukan. Sebagai karyawan, Anda harus mempunyai
personal competency yaitu kemampuan
pribadi atau keahlian khusus yang Anda miliki hingga level master. Ya harus
sampai level master karena jika hanya memiliki sekedar kemampuan, banyak orang
yang juga memilikinya. Namun hanya sedikit orang yang bisa memiliki sebuah
kemampuan sampai level master. Jika Anda
seorang marketing officer sebuah
bank, maka jadilah marketing officer
yang sangat ahli, sampai semua nasabah Anda hanya mau dilayani saja oleh Anda.
Bahkan saat Anda pindah ke bank lain, maka nasabah itu akan memindahkan dananya
ke bank baru tempat Anda bekerja. Nasabah itu sudah sangat percaya kepada
kemampuan Anda untuk mengelola keuangannya.
Salah satu
olahraga kegemaran banyak orang adalah sepak bola. Untuk urusan tendangan bebas
atau umpan yang sangat akurat, semua orang pasti sepakat untuk menunjuk
masternya, David Beckham. Ya, David Beckham terkenal dengan kemasterannya di
bidang tendangan bebas yang dengan mudahnya menerobos pagar betis dan
memperdayai penjaga gawang musuh. Bahkan para penyerang juga sangat dimanjakan
oleh umpan yang sangat tepat dari David Beckham, sehingga memudahkan penyerang
untuk membuat gol.
Untuk
mengukur apakah Anda sudah memiliki personal
competency setara master atau belum bisa dilihat dari beberapa hal dibawah
ini:
1. Dijadikan
referensi. Artinya jika ada orang yang
membutuhkan informasi atau membutuhkan pertolongan, maka Anda akan menjadi
pilihan utama yang mereka cari.
2. Diasosiasikan
dengan kemampuan tertentu. Artinya Anda
identik dengan kemampuan tertentu. Saat nama Anda muncul dalam otak orang lain
ketika mereka sedang memikirkan sebuah keahlian tertentu, berarti Anda sudah
memenuhi kriteria disebut sebagai orang yang mempunyai personal competency selevel master. Misal jika Anda ingin mempunyai
tubuh yang berotot, sehat maka akan muncul nama sahabat saya, Ade Rai.
3. Dijadikan
mentor. Jika banyak orang mencari Anda untuk dijadikan “guru” mereka, atau
banyak orang yang ingin belajar dari Anda, berarti Anda sudah berada di jalur
yang benar sebagai master.
Nah apakah Anda termasuk karyawan yang mempunyai personal competency yang akan membuat
Anda menjadi seorang master ?
High Performance
Bagi
penggemar sepak bola pasti tidak asing dengan pemain-pemain top dunia seperti
Lionel Messi, Christiano Ronaldo dan Ricardo Kaka. Atau petenis yang merajai
dunia pertenisan seperti Roger Federer, Novak Djokovic dan Rafael Nadal. Mereka
adalah para atlit dengan high peformance
sehingga setiap mereka tampil pastilah mengundang decak kagum penonton. Sebagai
atlit profesional mereka tentu terus menerus berusaha menjaga high performancenya dengan cara berlatih
lebih keras, mengikuti banyak pertandingan untuk mengasah ilmunya, mempunyai coach yang luar biasa dan kemauan untuk
terus berprestasi.
Bagi karyawan
jika Anda mempunyai high performance
maka akan lebih mudah untuk mendapatkan “sesuatu” seperti kenaikan gaji,
pangkat, jabatan, bonus, fasilitas dan lainnya. Apalagi berbagai perusahaan
besar sekarang ini sudah banyak yang menggunakan tools KPI (Key Performance Indicator) untuk
mengukur kinerja SDMnya sebagai patokan dan bahan pertimbangan menilai
produktivitas masing-masing karyawan.
High performance karyawan dapat diukur
dengan kinerja yang maksimal, tingkat kehadiran, ide-ide kreatifitas, kemampuan
menyelesaikan tugas di atas rata-rata, mampu membantu pekerjaan rekan lain
(jika diperlukan). Untuk menjadi karyawan yang mempunyai high performance ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
-
Menjaga kondisi kesehatan agar jiwa dan raga
selalu fit karena di dalam tubuh yang sehat tedapat jiwa yang sehat. Saat datang ke kantor setiap
pagi, wajah tampak ceria, pikiran jernih, semangat tinggi untuk memulai
aktivitas dengan baik. Jika dari pagi diawali dengan hal-hal positif maka
sepanjang hari penampilan Anda akan selalu positif dan bisa menciptakan high performance.
-
Selalu mau belajar dan belajar. Jika Anda
memutuskan untuk terus belajar dari para ahli, mencari mentor yang baik, rekan
yang lebih berpengalaman atau siapapun yang bisa meningkatkan prestasi Anda,
maka secara perlahan namun pasti penampilan Anda akan terus meningkat.
-
Bekerja tanpa hitung-hitungan. Jika ada
pekerjaan yang di luar job desk dan
Anda diminta untuk mengerjakan, segera lakukan. Atasan pasti tahu Anda yang
bisa mengerjakan tugas itu sehingga Anda terus menampilkan high performance Anda.
-
Keluarkan segala kemampuan Anda. Saya pernah
bertanya kepada beberapa teman jika saat ini gaji Anda adalah X juta, dan saya
tawarkan untuk dinaikkan menjadi 2 kali lipat, tapi dengan kinerja 2 kali lipat
dari sekarang, apakah kalian mau? Hampir semua mengatakan bersedia. Artinya
dengan gaji sekarang, sebenarnya mereka belum mengeluarkan semua
kemampuannya. Berarti Anda belum
maksimal mengeluarkan kemampuan Anda, berarti Anda belum ingin menjadi karyawan
dengan high performance bukan? Nah
sekarang kesempatan untuk membuktikan kemampuan Anda lebih dari yang telah Anda
lakukan selama ini.
Integrity
Integrity atau integritas
adalah sebuah tindakan yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan
kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit
untuk melakukan ini. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka,
jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Andrian Gostik & Dana Telford hanya seorang penemu teori integritas,
mengatakan ada 10 karakteristik yang secara konsisten diperlihatkan oleh
orang-orang dengan integritas. Orang memiliki integritas hidup sejalan dengan
nilai-nilai prinsipnya. Kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan merupakan hal
yang esensial.
Jika setiap
orang tidak lagi memegang kata-katanya, hubungan fundamental yang berkaitan
dengan kepercayaan, seperti pada pekerjaan dan keluarga, maka memungkinkan
orang tersebut akan berada diambang kehancuran. Jika perusahaan tidak lagi
menghormati segala komitmennya, tidak mungkin karyawan bekerja dengan tenang
dan baik. Begitu juga dengan karyawan,
jika tidak menghormati komitmennya maka perusahaan tidak akan memberikan
kompensasi yang layak.
Ke 10 Karakteristik Integritas itu :
1. Menyadari
bahwa hal-hal kecil itu penting.
2. Menemukan yang
benar (saat orang lain hanya melihat warna abu-abu).
3. Bertanggung
jawab.
4. Menciptakan
budaya kepercayaan.
5. Menepati
janji.
6. Peduli
terhadap kebaikan yang lebih besar.
7. Jujur namun
rendah hati.
8. Bertindak
bagaikan tengah diawasi.
9. Mempekerjakan
integritas.
10. Konsisten.
Sebagai karyawan, tentu saja integritas sangat mutlak
diperlukan. Bahkan dibeberapa perusahaan, salah satu pertimbangan untuk
promosi karyawan atau kenaikan gaji
adalah integritasnya. Para karyawan dinilai apakah mereka mengikuti kode etik
profesi dari perusahaan dan jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya
di dalam lingkup atau otoritasnya. Hal yang tak kalah penting adalah perlunya
dipikirkan membuat suatu sistem manajemen dan budaya organisasi sedemikian
rupa, sehingga tidak ada peluang bagi anggotanya untuk berperilaku
“menyimpang”. Sistem yang terbuka, record
yang lengkap, pertanggung jawaban yang jelas, reward dan sanksi yang tegas untuk perilaku kerja tertentu, akan
dapat membantu terbentuknya “integrity in
action” tersebut. Tumbuhnya rasa memiliki
dan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan juga kondusif dampaknya
untuk mengurangi perilaku yang menyimpang. Kalau seseorang sudah merasakan
bahwa perusahaan tempat dia bekerja adalah bagian penting dari dirinya sendiri,
maka dia tidak akan berperilaku merugikan bagi perusahaannya, karena berarti
akan merugikan diri sendiri. Jadi situasi kerja demikian yang harus dibentuk,
untuk meningkatkan integrity di
tempat kerja. Dengan demikian diharapkan semua karyawan akan mempunyai integrity yang baik sehingga terjadi win-win solution.
Enthusiasm
Enthusiasm sebenarnya berasal dari
bahasa Yunani yakni enthousiasmos.
Kata enthousiasmos ini adalah kata
sifat dari kata entheos, yang berarti
“memiliki Tuhan di dalam”. Sejak diadaptasi menjadi bahasa Inggris (enthusiasm) atau bahasa Indonesia
(antusiasme) kata ini tidak dikaitkan apapun dengan agama atau keyakinan.
Bahkan dalam sehari-hari enthusiasm
atau antusias sering diartikan “mempunyai minat atau kesenangan terhadap
sesuatu, kegairahan yang kuat terhadap salah satu sebab atau subyek”. Bisa
disimpulkan dalam perasaan tergugah, bergairah oleh karena memiliki semangat
Tuhan di dalam diri kita, seseorang memiliki energi dan motivasi yang penuh.
Itulah modal dasar sebuah antusiasme.
Antusiasme
menghasilkan gairah dalam diri kita yang diikuti dengan perasaan terinspirasi
sesuatu, termotivasi untuk mewujudkan sesuatu disertai daya optimis dan
kreativitas. Mungkin Anda pernah mendengar ada orang-orang yang sangat antusias
menceritakan pengalamannya saat memenangkan sebuah pertandingan olah raga
dengan sangat dramatis. Sikap antusias akan membawa kita pada pikiran, perasaan
dan tindakan yang positif. Sikap antusias menimbulkan gairah positif yang
meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain, membuat kita lebih terbuka
terhadap ide-ide atau peluang baru dan bahkan meningkatkan kualitas kesehatan
kita
Seseorang
dapat berhasil dalam bidang apa saja apabila dia memiliki antusiasme tak
terbatas. Mereka yang memiliki antusiasme tidak pernah dikontrol oleh
lingkungan, bahkan dialah yang mengontrol lingkungannya. Jika lingkungannya
dalam kondisi baik, ia akan baik. Jika
lingkungannya dalam keadaan buruk, ia akan tetap baik. Antusiasme merupakan
energi kehidupan yang tertanam didalam diri setiap manusia, energi yang membuat
kita maju dan terus maju. Antusiasme membuat hidup Anda menjadi lebih menarik.
Seorang
karyawan baru yang masih muda, biasanya mempunyai antusiasme yang luar biasa
saat bekerja. Ia mau belajar apa saja, membantu rekan kerja, memberikan ide-ide
baru dan berbagai hal positif lainnya. Antusias yang besar tersebut harus
mendapat tanggapan yang positif dari atasannya, bahkan jika perlu terus
diarahkan untuk lebih maju lagi. Kadangkala saat karyawan itu tidak mendapat penghargaan yang cukup dari kerja kerasnya,
secara perlahan-lahan ia akan kehilangan antusiasnya. Untuk itu diperlukan
kerja sama yang baik antar atasan dan bawahan maupun sesama karyawan untuk
terus saling mendukung agar api antusiasnya tidak padam. Seberapa antusias Anda
di dalam melakukan pekerjaan Anda sekarang ini?
Value
Value bisa diartikan sebagai nilai yang
harus dimiliki seorang karyawan yaitu nilai lebih, nilai tambah. Karyawan yang
mempunyai nilai tambah tidak akan susah mencari kerja. Umumnya banyak
perusahaan yang ingin mempekerjakannya. Mungkin ia tidak akan lelah melamar
pekerjaan, karena biasanya ia yang akan dicari-cari baik lewat head hunter maupun dari promosi teman ke
teman. Bagaimana caranya agar Anda mempunyai nilai tambah dan nilai jual yang
baik? Kuncinya adalah mau terus belajar, bekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Jika
mencontohkan di bidang olah raga sepak bola, saat ini pemain yang mempunyai value luar biasa adalah Lionel Messi dan
Christiano Ronaldo. Mereka di perebutkan klub-klub kaya dengan nilai transfer
yang menggiurkan. Mereka juga diberi gaji dan fasilitas yang sangat
mencengangkan. Tapi sebelum memiliki value
tersebut, pastilah mereka juga berlatih sangat tekun, mau menerima arahan
pelatih, mau bersikap sportif dan
akhirnya kesuksesan yang mengikuti mereka. Begitu juga
kalau kita melihat para pembicara / motivator yang banyak di negeri kita.
Semakin ia memiliki value maka akan
semakin mahal bayarannya. Kadang kita melihat dengan kacamata yang salah, dan
berkata betapa enaknya para pembicara, hanya bicara 1-2 jam tapi dibayar mahal.
Namun kita tidak melihat bagaimana
perjuangan mereka dari bawah sehingga akhirnya menjadi sukses. Mungkin Anda
sudah pernah mendengar kisah minuman kaleng? Di warung, harga minuman kaleng
tersebut Rp 6.000,- di restoran harganya Rp 10.000,- namun di hotel berbintang
bisa berharga Rp 30.000,-. Semua itu berbicara tentang kualitas atau nilai
tambah yang ditawarkan.
Sebagai
karyawan Anda semua harus mempunyai value
yang lebih dibanding rekan-rekan lainnya sehingga saat ada promosi maka Anda
akan menjadi salah satu kandidat terkuat. Anda harus bisa menjual “ketrampilan”
atau menjual “output” yang memberikan
nilai tambah kepada perusahaan tempat Anda bekerja. Ingatlah selalu bahwa nilai
diri Anda akan selalu menentukan siapa atau apa yang akan mendekat dalam hidup
Anda. Teruslah berusaha menciptakan nilai tambah pada diri Anda senantiasa,
sehingga Anda benar-benar jadi pribadi yang berkualitas dan dinilai mahal.
Karena nilai tambah Anda akan menjadi daya tarik atau seperti magnet yang
sangat kuat untuk pencapaian sukses Anda.
Extraordinary
Extraordinary Employee adalah
karyawan yang luar biasa. Karyawan sendiri bisa diartikan orang yang membuat
atau melahirkan karya. Setiap karyawan yang menyadari ini akan jauh lebih
menghargai dan menghormati status dan profesinya sebagai karyawan. Untuk
menjadi extraordinary employee harus
memenuhi 2 syarat yaitu ketidakpuasan dan keingintahuan.
Banyak
karyawan yang terjebak dalam comfort zone
sehingga sulit untuk berubah. Untuk itu diperlukan sebuah “ketidakpuasan” dalam
diri kita untuk berontak, bebas dari comfort
zone. Ketidakpuasan itu harus ditujukan pada kondisi “ketidaknyamanan” kita
dari sekadar karyawan biasa-biasa saja menuju extraordinary employee. Ketidakpuasan untuk berubah dan keluar dari
jebakan kondisi comfort zone bergerak
menuju tahapan luar biasa. Untuk itu diperlukan kualitas-kualitas kepribadian seperti selalu bersemangat,
antusias, optimis, fokus, selalu bangkit jika terjatuh dan memiliki positive thinking.
Sebagai seorang karyawan Anda harus
memiliki potensi keingintahuan terhadap the best in me. Yang bisa diartikan dalam hal apakah kita
bisa menjadi yang terbaik dibidang pekerjaannya. Berarti kita harus menemukan
terlebih dahulu “sesuatu” dalam diri kita yang menurut kita sebagai sesuatu
yang terbaik. Daniel Goleman memaparkan
tentang diri ideal sebagai “ bagaimana kita menginginkan diri kita sendiri,
menjadi pribadi seperti apakah yang kita inginkan, termasuk apa yang kita
inginkan dalam hidup dan pekerjaan”.
Sekarang siapkah Anda bertanya pada diri masing-masing, seberapa kuat
dan dalam rasa ingin tahu Anda tenang the
best in me Anda sebagai karyawan
? Ada cara sederhana untuk menemukan the best in me Anda.
Caranya dengan
membuat daftar kelebihan dan kekurangan berdasarkan pengamatan dan pengalaman
sendiri. Kelebihan yang bisa membawa Anda menjadi yang terbaik ini yang disebut
the best in me. Lalu
sederhanakan hidup Anda dengan fokus pada yang terbaik dari diri Anda itu, pada
the best in me Anda. Hidup dan aktivitas Anda hanya dipenuhi
oleh berbagai upaya untuk selalu mencari, memperbaiki, menumbuh kembangkan,
meningkatkan segala sesuatu yang mengarah pada tujuan Anda.
Relationship.
Relationship dapat diartikan
sebagai hubungan antar manusia, sehingga setiap orang wajib mempunyai relasi
yang baik untuk membuat dirinya bisa diterima semua orang. Setiap karyawan
harus mampu menjaga hubungan baik dengan semua pihak mulai dari atasan, rekan
sekerja, bawahan, kolega, supplier
dan customer. Untuk membuat karir
menjadi lebih baik maka relasi yang baik dengan semua pihak menjadi salah satu
syarat mutlak yang harus dilakukan. Jika mempunyai relasi yang baik di dalam
perusahaan maka berbagai kendala dapat diminimalisir. Apapun tugas yang akan
kita kerjakan akan lebih mudah karena mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Selain itu saat kita mendapat kesulitan maka akan banyak teman yang siap
membantu. Syaratnya hubungan baik dan selalu menjadi penolong juga untuk teman
yang menghadapi masalah.
Dalam
pekerjaan kita dihadapkan dengan relasi internal dan relasi eksternal. Relasi
internal adalah hubungan antar karyawan, unit kerja atau divisi di dalam suatu
perusahaan. Biasanya di dalam perusahaan, karyawan yang mempunyai jabatan lebih
tinggi, maka relasinya dengan berbagai unit atau divisi juga harus lebih
ditingkatkan lagi. Jika sebelumnya dia menjaga hubungan baik dengan beberapa
unit atau divisi terkait, maka setelah jabatannya makin tinggi, tuntutannya
adalah menjadi hubungan baik dengan semua divisi. Hubungan baik tersebut berlaku untuk lapisan
mulai dari atasan, bawahan dan kolega. Hubungan baik dengan atasan mutlak
terjadi. Meski jangan sampai pada level menjilat, kita harus tahu di mana
posisi kita dan apa posisi atasan. Perilaku kita sesuaikan dengan posisi
tersebut.
Selain itu
relasi eksternal juga harus baik. Perusahaan tempat Anda bekerja pasti banyak
berhubungan dengan customer atau supplier. Jika hubungan dengan supplier
baik maka mungkin saja mereka akan memberikan harga yang terbaik, pelayanan
yang lebih baik sehingga banyak uang
perusahaan yang bisa dihemat. Begitu juga dengan customer. Mereka adalah sumber uang perusahaan Anda. Jika hubungan
dengan customer baik, maka mereka
akan mempromosikan perusahaan Anda dan ini akan mendatangkan banyak manfaat.
Jadi sebagai seorang karyawan sudahkah
Anda mempunyai relasi atau hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal?
Jadi dengan memiliki ke 8 unsur ACHIEVER maka bersiaplah
Anda untuk BECOMING HIGH ACHIEVER IN THE
WORK PLACE.
No comments:
Post a Comment